STUDIO FOTO MANOWARI |Sebelumnya t-art Papua telah memposting Tips Memilih kamera DSLR dan sekarang kami akan mencoba memposting tentang 6 tips dasar memotret foto potrait, silahkan disimak | Fotografi tidak pernah dibatasi oleh alat. Entah itu menggunakan
kamera yang canggih ataupun hanya kamera ponsel, Anda tetap dapat
menghasilkan foto yang baik jika sudah memahami unsur seni dalam
fotografi. Seperti contohnya membuat fotografi portrait. Kegiatan
fotografi yang satu ini mungkin yang paling
umum dilakukan orang ketika memegang sebuah kamera – karena memang
tergolong sangat mudah untuk dilakukan. Nah untuk membuat foto portrait
yang lebih baik, berikut kami berikan enam tips sederhana yang dapat
Anda coba.
1. Mendekatlah dan berinteraksi dengan model
Photo Credit: Renhard Harjanto
Masalah paling umum ketika membuat foto portrait adalah jarak.
Beberapa fotografer pemula atau amatir merasa malu-malu untuk
mendekatkan diri pada model. Padahal jika memotret portrait sebatas headshot,
pengambilan foto idealnya harus lebih dekat ke model. Namun fenomena
yang terjadi akhir-akhir ini, banyak fotografer pemula yang rela
mengeluarkan uang ekstra untuk membeli lensa dengan jangkauan focal
panjang untuk memotret subyek dari jarak jauh.
Hal tersebut memang boleh-boleh saja namun tidak terlalu disarankan.
Jika Anda ingin menghasilkan foto portrait yang lebih baik, mulailah
belajar untuk lebih mendekatkan diri dan berinteraksi dengan model.
Berinteraksi dengan model memang terdengar cukup sepele, namun hal
tersebut sangat diperlukan untuk mencairkan suasana agar model lebih
nyaman dan tidak merasa tegang. Hasilnya, ekspresi model akan lebih
rileks dan tidak terlihat kaku sehingga foto portrait yang dihasilkan
akan lebih baik dan alami.
2. Perhatikan Komposisi
Photo Credit: A.Murrain
Membuat foto portrait dengan memposisikan kepala model di tengah
biasanya malah menghasilkan foto yang kurang menarik. Cobalah untuk
menempatkan model pada berbagai posisi sudut pengambilan gambar. Anda
bisa menggunakan prinsip “Rule of Third” atau menempatkan subyek pada
1/3 bagian dari frame. Beranilah bereksperimen dengan komposisi dan
jangan takut melanggar prinsip “Rule of Third”.
3. Lensa dan Depth Of Field (DoF)
Photo Credit:Chereselskaya Elena
Untuk membuat fotografi portrait, lensa dengan jangkauan focal yang
panjang tidaklah mutlak dibutuhkan. Anda bisa mengandalkan beberapa
lensa non-zoom jarak pendek seperti 50mm atau lensa zoom dengan jarak
rentang zoom menengah seperti 18-55mm. Besaran diafragma lensa juga
mempengaruhi foto portrait. Jika lensa yang digunakan memiliki diafragma
hingga f/2.0 atau lebih besar, gunakan lensa tersebut pada bukaan
diafragma terbesar. Ini akan membuat efek bokeh (background menjadi
blur) di belakang subjek dan memberikan unsur artistik pada foto.
Hasilnya, model Anda akan terlihat lebih menonjol dari latarnya dan
membuat mata yang melihat langsung tertuju pada model tersebut. Anda
juga dapat mengatur bukaan lensa pada setting lain untuk bereksperimen.
4. Perhatikan Bahasa Tubuh Model
Photo Credit: Gabrielle Assaf
Bagi para model profesional, bergaya di depan kamera bukanlah hal
yang sulit. Dengan sedikit pengarahan gaya, Anda dapat mendapatkan pose
yang sesuai dengan keinginan. Nah, bagaimana jika Anda berhadapan dengan
model amatir yang belum terbiasa di hadapan kamera?
Caranya cukup mudah, ikuti langkah tips no.1. Setelah berhasil
membuat interaksi dan mencairkan suasana dengan model, Anda akan lebih
mudah dalam mengarahkan gaya. Perlu diperhatikan juga kebanyakan
model-model amatir masih ragu untuk bergaya dan terlihat tidak percaya
diri. Untuk itu, Anda sebagai fotografer harus pandai dalam melihat
momen ketika mengarahkan model. Terkadang lelucon garing atau kata-kata
pujian yang terlontar dari mulut Anda cukup efektif untuk menambah
kepercayaan diri sang model.
5. Perhatikan cahaya
Photo Credit: Maggieowner
Dalam memotret portrait, Anda juga wajib memperhatikan kondisi
pencahayaan di sekitar agar bayangan yang jatuh pada model tidak terlalu
keras. Untuk itu banyak cara yang dapat dilakukan. Jika Anda memotret
di luar ruangan dengan mengandalkan pencahayaan matahari, gunakanlah
flash untuk fill-in atau gunakan reflektor untuk memantulkan cahaya ke
arah model agar bayangan model terlihat lebih lembut. Pada saat memotret
dalam ruangan atau studio, Anda juga dapat memanfaatkan beberapa
aksesoris pencahayaan seperti payung studio, softbox, reflektor dan
beauty dish untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
6. Mengolah foto untuk hasil lebih sempurna
Photo credit: Sauri
Jika foto portrait yang dihasilkan masih kurang oke, jangan langsung
membuangnya. Saat ini telah banyak aplikasi olah foto yang beredar,
mulai dari yang sederhana hingga yang memiliki tools lengkap. Lewat
aplikasi pengolah foto tersebut, Anda dapat memperbaiki komposisi,
mengoreksi warna, hingga mengatur gelap terangnya. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cepat dan sangat mudah untuk dipelajari.
Enam tips di atas merupakan kumpulan tips sederhana yang dapat
diterapkan untuk menghasilkan foto potrait lebih baik. Namun keenam tips
tersebut akan percuma saja jika Anda melewatkan satu tips yang paling
penting yaitu latihan. Jangan pernah ragu untuk mencoba dan ambillah
foto sesering mungkin untuk lebih mengenal dan membiasakan diri dengan
kamera Anda. Selamat memotret!!
Sumber : www.yangcanggih.com
Spanduk Ulang Tahun
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar