Istilah Depth of field mengacu pada berapa banyak gambar berada dalam fokus yang tajam. Sebagai contoh, dalam gambar fotografi Anda akan melihat bahwa latar belakang sering tidak fokus dan tampak lembut, sementara subjeknya sangat jelas dan tajam. Gambar seperti ini memiliki Depth of field atau ketajaman bidang yang pendek. seperti contoh pada gambar dibawah.
Anda mungkin juga melihat dalam gambar landscape segala sesuatu dalam gambar tersebut sangat tajam dan jelas, semuanya tampak fokus, dari mulai latar depan atau foreground hingga background berupa pegunungan di kejauhan. Gambar seperti ini memiliki Depth of field atau ketajaman bidang yang dalam. Seperti contoh pada gambar dibawah.
Ada dua hal utama yang mempengaruhi depth of field atau ketajaman bidang:
1) Bukaan (atau F-stop) pengaturan -. Ini mengacu pada seberapa lebar shutter akan terbuka.
2) Panjang fokus lensa atau focal length -. Ini mengacu pada seberapa banyak lensa “zoom in”subjek Anda.
2) Panjang fokus lensa atau focal length -. Ini mengacu pada seberapa banyak lensa “zoom in”subjek Anda.
Pertama kita akan melihat pada pengaturan bukaan. Kebanyakan kamera digital
memiliki rentang aperture atau bukaan sekitar F2.8 ke F8, dan kisaran
ini biasanya di kompresi menjadi sekitar F4.5 ke F8 saat menggunakan
zoom penuh. Kisaran bukaan ini agak berbeda dari tiap kamera, tetapi
kita akan menggunakan F2.8 ke F8, dengan rentang zoom penuh dari F4.5 ke
F8 sebagai contoh.
Pada pengaturan terendah (F2.8), Anda terfokus pada objek yang ingin
tajam, tetapi objek di latar belakang akan tampak lebih halus dan di
luar fokus. Pada pengaturan tertinggi (F8), mulai dari latar depan
hingga objek di kejauhan akan tampak tajam dan fokus atau istilahnya
‘deep depth of field’.
Sekarang panjang fokus atau focal length – kita akan menggunakan
kamera digital dengan zoom 4 kali ( focal length 35mm ke 140mm) sebagai
contoh. Di ujung jangkauan zoom 35mm (tidak zoom), hampir semua dalam
gambar Anda akan muncul dengan fokus. Namun, pada ujung dari rentang
140mm zoom Anda (zoom penuh), hanya objek yang anda bidik fokus akan
tampak tajam atau istilahnya ‘shallow depth of field’.
Bermain-mainlah dengan pengaturan pada kamera Anda untuk melihat
hasil ini. Hanya perlu diingat, apapun jenis lensa yang anda gunakan,
semakin besar f-stop, semakin kecil aperture atau bukaan, yang
menghasilkan depth of field yang lebih besar.
Sebaliknya. Semakin kecil f-stop, semakin besar aperture atau bukaannya, yang menghasilkan depth of field yang pendek. Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami apa yang harus dilakukan selain dengan benar-benar melakukannya.
Selamat Mencoba.
Sumber : http://teknikfotografi.org
Sumber : http://teknikfotografi.org
Kepuasan Anda Adalah Kebanggan Buat Kami
(PRE WEDDING MANOKWARI - PAPUA BARAT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar