Studio Foto | Manokwari -
Menangkap atau merekam gerakan dalam sebuah gambar merupakan satu hal
yang menjadi pemikiran banyak fotografer ketika mereka memotret event
olah raga atau obyek gerak cepat yang lain. Sport Photography
memang menawarkan peluang untuk memotret gerakan dari pesertanya, dan
hampir dari semua tipe fotografi bisa memanfaatkan keuntungan dari
penekanan gerakan dalam sebuah foto, bahkan ketika gerakan tersebut
sangat kecil ataupun lambat. berikut ini adalah beberapa tips untuk
menangkap atau merekam sebuah gerakan obyek:
1. Perlambat Shutter Speed
Alasan sederhana terjadinya blur pada foto obyek gerak adalah shutter
kamera terbuka cukup lama sehingga sensor gambar di dalam kamera bisa
'melihat' gerakan dari subyek foto tersebut, jadi tip nomor Satu untuk
menangkap gerakan dalam sebuah foto adalah dengan memilih Shutter Speed yang lebih lama.
Jika Shutter Speed
yang Sobat gunakan cepat (contoh: 1/4000 detik) maka tidak cukup lambat
untuk melihat gerakan obyek (kecuali subyek bergerak sangat cepat),
tetapi tidak jika Sobat menggunakan Shutter Speed lambat (contoh: 5
detik) maka tidak membutuhkan subyek untuk bergerak banyak guna
menangkap gerakan mereka.
Berapa lama seharusnya Shutter Speed yang digunakan? -
Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tergantung pada kecepatan subyek itu
bergerak. Seekor siput yang bergerak dan sebuah motor balap yang
melaju, akan memberikan hasil yang berbeda jika menggunakan pengaturan
Shutter Speed yang sama. Faktor lain yang berperan dalam penentuan
lamanya Shutter Speed, adalah banyaknya cahaya yang ada pada saat
pemotretan. Shutter Speed lambat berarti membiarkan cahaya lebih untuk
masuk ke dalam kamera dan mengarah pada resiko gambar yang
over-eksposure. Kita akan membahas beberapa cara dibawah ini, bagaimana
hanya membolehkan sedikit cahaya yang masuk dan memberi pilihan pada
Sobat untuk menggunakan Shutter Speed lambat.
Jadi Tidak ada jawaban atas pertanyaan 'berapa lama seharusnya shutter
speed yang digunakan untuk menangkap blur gerakan dalam sebuah foto?',
karena memang sangat beragam tergantung pada kecepatan subyek, tingkat
blur yang Sobat inginkan, dan bagaimana cahaya yang menerangi subyek
tersebut. Kuncinya adalah melakukan eksperimen dan fotografi digital
tepat untuk melakukan percobaan secara terus menerus sampai memberikan
hasil yang Sobat inginkan.
2. Buat Kamera jauh dari potensi guncangan.
Ada Dua cara untuk mendapatkan gerakan blur di dalam foto kalian,
membuat subyek Sobat bergerak atau kamera kalian yang bergerak (atau
keduanya). Pada pembahasan tentang Shutter Speed yang lalu kita sudah
banyak membahas tentang obyek gerak.
Pada tipe pemotretan seperti ini, Sobat sebisa mungkin menjaga kamera
tetap diam, jika tidak maka akan terlihat seperti semua yang ada di
dalam frame tampak bergerak yang diakibatkan oleh penggunaan shutter
speed yang lama. Pastikan kamera kalian jauh dari potensi guncangan,
entah itu dengan menggunakan Tripod atau meletakkannya di atas benda yang kokoh.
3. Mode Shutter Priority
Salah satu pengaturan yang paling penting dalam dunia fotografi yang menekankan pada gerakan adalah Shutter Speed.
Perubahan sekecil apapun akan memberikan dampak yang besar pada hasil
foto kalian, jadi setidaknya Sobat harus memilih mode pemotretan yang
memberikan kalian kendali penuh.
Pernyataan diatas berarti menggunakan pengaturan kamera pada mode Manual atau Shutter Priority. Mode Shutter Priority
merupakan pengaturan yang memperbolehkan kalian untuk mengatur Shutter
Speed dan kamera memilih pengaturan yang lain secara otomatis seperti
Aperture guna mendapatkan Exposure yang pas. Mode pemotretan ini akan
sangat mempermudah kalian untuk mendapatkan efek gerakan yang ingin
didapatkan, dan tentunya dengan hasil eksposure yang tepat. Alternatif
lain adalah dengan menggunakan mode pangaturan kamera secara Manual.
Sobat bisa memilih mode Manual jika kalian yakin bisa mengatur
keseimbangan Apertura atau Shutter Speed.
Bagaimana menyeimbangkan Shutter Speed Lambat ketika ada terlalu banyak cahaya?
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa salah satu dampak dari penggunaan waktu eksposure
yang lama (Shutter Speed lambat) adalah akan ada lebih banyak cahaya
yang masuk ke dalam kamera kalian. Selama Sobat tidak melakukan
'Compensation' atau penyeimbangan maka hal ni akan mengarah pada hasil
yang Over Exposure.
Dibawah ini adalah Tiga metode yang bisa dilakukan untuk melakukan
penyeimbangan atau compensation, sebenarnya masih ada cara ke Empat,
yaitu dengan menunggu cahaya tersebut berubah (menunggu lebih gelap),
ini kenapa banyak foto-foto blur diambil pada saat subuh atau senja
hari.
1. Aperture kecil
Pertanyaannya adalah, bagaimana mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke
dalam kamera untuk menyeimbangkan dampak dari Shutter Speed yang lama?
Bagaimana dengan merubah ukuran lubang tempat cahaya masuk. Teknik ini
dikenal dengan merubah pengaturan Aperture pada kamera.
Jika Sobat memotret dengan menggunakan mode Shutter Priority maka kamera
akan melakukannya bagi kalian secara otomatis, tetapi jika Sobat
menggunakan mode Manual, maka kalian harus mengurangi jumlah Aperture
terhadap jumlah perubahan pada pengaturan Shutter Speed. Bingung? tidak
serumit yang Sobat bayangkan, karena pengaturan Shutter Speed dan
Aperture diorganisir menggunakan istilah 'stop'. Mengurangi Shutter
Speed sebanya Satu 'stop' berarti Sobat menggandakan jumlah waktu
shutter tersebut terbuka. (contoh dari 1/250 ke 1/125). Hal yang sama
berlaku pada pengaturan Aperture, Mengurangi Aperture sebanyak Satu
'stop', berarti mengurangi ukuran bukaan shutter sebanyak 50%. Disinilah
kabar bagusnya, karena penyesuaian sebanya Satu Stop di salah satu
elemen (shutter/aperture), berarti Sobat harus melakukan penyesuaian
lain sebanyak Satu stop juga, dan Sobat masih akan mendapatkan exposure
yang tepat.
2. Kurangi Jumlah ISO
Cara lain untuk melakukan penyeimbangan pada kondisi banyak cahaya dan
ingin mendapatkan shutter speed lama, adalah dengan penyesuaian pada pengaturan ISO pada kamera digital kalian. ISO
memberikan dampak pada kesensitifan sensor gambar dari kamera digital.
Angka atau bilangan yang lebih besar akan membuat sensor lebih sensitif
terhadap cahaya, dan sebaliknya bilangan lebih renda akan membuat sensor
menjadi kurang peka. Gunakan angka pengaturan rendah dan Sobat akan
bisa menggunakan Shutter Speed yang lebih lama.
3. Cobalah Menggunakan Filter Neutral Density (ND)
Fungsi dari filter ini adalah mengurang cahaya yang masuk ke dalam
lensa, dan itu pasti memberikan kemudahan bagi kalian untuk menggunakan
shutter speed yang lebih lambat. Penggunaan Filter ini bisa dikatakan
semacam memposisikan kacamata hitam didepan kamera kalian (bahkan
beberapa fotografer melakukan ini jika tidak memiliki ND filter).
Pada pemotretan Landscape dan menginginkan Shutter Speed yang lebih
lambat, jika pada kondisi matahari cerah maka tentu akan menghasilkan
gambar yang Over Exposure. Sebuah filter ND akan sangat membantu dalam
hal memperlambat Shutter Speed, tetapi tetap menghasilkan foto yang
memiliki exposure yang tepat.
Sumber : www.infotografi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar